Selasa, 20 Oktober 2009

Durian Merah Persembahan Raja

Oleh Trubusid
BENTUKNYA MIRIP DURIAN DURIO ZIBETHINUS, AROMANYA JUGA WANGI. KULITNYA HIJAU KEKUNINGAN DENGAN DURI PENDEK DAN TAJAM. BEGITU DIBELAH TERNYATA DAGING BUAHNYA MERAH PEKAT. 'INI BUKAN DURIAN BIASA. KEMUNGKINAN SILANGAN ALAM,' KATA GREGORI HAMBALI, PAKAR BUAH DI BOGOR.

Dua durian berdaging merah kiriman Lutfi Bansir dari Bulungan, Kalimantan Timur, itu berbeda dengan durian merah yang lazim dikenal selama ini. Durian merah yang populer ialah durian anggang Durio graveolens dan lahong Durio dulcis. Yang disebut pertama berdaging merah atau jingga dan berkulit kuning sampai jingga. Ciri khasnya kulit buah terbelah saat matang di pohon. Sedangkan lahong berkulit merah, merah kecokelatan, hingga merah tua. Daging buah krem hingga kuning dan kulit buah tak terbelah meski buah masak telah jatuh dari pohon.

Durian anggang dicicip Evy Syariefa, wartawan Trubus, saat eksplorasi ke Kalimantan Timur pada awal 2002. Lai merah - sebutan durian anggang di Kalimantan Timur - ukurannya sedikit lebih besar dari bola takraw dengan bobot kurang dari 1 kg. Rasanya tak semanis durian D. zibethinus. 'Manisnya mirip jambu air. Daging buah relatif tipis dan aroma lembut mirip aroma bawang putih,' kata Greg.

Sebaliknya lahong beraroma sangat kuat mirip aroma aseton dengan rasa manis. Lahong tak disukai sebagian orang lantaran aroma yang menyengat dapat membuat pusing.

Turunan zibethinus

Durian daging merah asal Bulungan itu istimewa karena memiliki sifat gabungan antara D. graveolens dan D. zibethinus. Saat matang, warna kulit buah hijau kekuningan, sama seperti D. zibethinus. Bobot buah 1 - 2 kg, jelas lebih besar ketimbang D. graveolens. Aroma yang menguar juga aroma D. zibethinus. Begitu dicicip, daging berwarna merah menyala yang mirip D. graveolens itu pun menyimpan rasa dan tekstur mirip D. zibethinus: manis legit dan lembut.

Greg menduga durian merah itu silangan alam D. zibethinus dan D. graveolens. 'Perkiraan saya ini turunan ke-2 (F2, red) lantaran sifat kulit buah dan biji didominasi D. zibethinus. Jika turunan pertama biasanya sifat D. graveolens lebih dominan,' katanya. Greg mengaku pernah mencicip durian serupa bernama durian tenom beauty di Kinabalu, Sabah, Malaysia.

Untuk menguji pendapat Greg, kepada 2 pakar buah - Dr Ir Moh Reza Tirtawinata MS dari Taman Wisata Mekarsari dan Sobir PhD dari Puat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT), IPB - Trubus menyodorkan durian dari Lutfi. Keduanya sepakat, karakter buah durian dari Bulungan itu gabungan durian dengan durian anggang. 'Agar lebih yakin mesti diamati batang, daun, dan bunga secara keseluruhan,' kata Sobir.

Menurut Lutfi ciri fisik pohon durian merah yang berlokasi di Kabupaten Bulungan Raya itu mirip D. zibethinus daripada D. graveolens. Tinggi pohon 20 m dengan diameter batang 1,2 m. Pada awal Agustus 2009, terlihat 18 buah bergelantungan. Saat buah matang, tak ada satu pun yang kulitnya membuka meski telah jatuh. 'Benar-benar mirip durian. Tekstur kulit batangnya kasar dengan warna cokelat keputihan persis D. zibethinus,' kata Lutfi.

Pohon itu ditemukan Lutfi setelah menempuh 6 jam perjalanan darat dari Kota Bulungan dan 2 jam perjalanan menyusuri sungai dengan ketinting - perahu kecil. Di sana hanya ada satu pohon durian merah yang bersanding dengan duku dan asam putar. Berjarak 30 meter dari situ, ada juga pohon D. zibethinus.

Dibawa hewan

Ukuran dan bentuk daun durian merah mirip daun D. zibethinus dengan panjang 19,5 cm dan lebar 5,8 cm. Berbeda dengan daun D. graveolens yang lebih membulat dengan panjang 10 - 26 cm dan lebar 4 - 10 cm. 'Warna bunganya putih mirip bunga durian lokal kultivar berayut,' kata peneliti dari Durian Research Centre, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang, itu.

Penelusuran Lutfi, sekitar 80 km dari lokasi durian merah itu tumbuh durian anggang. Reza menduga buah hasil penyerbukan dibawa manusia atau hewan ke lokasi durian merah itu. Bijinya lalu tumbuh menjadi individu baru.

Menurut Drs Tahan Uji, peneliti durian dari Herbarium Bogor, silangan alam itu bukan spesies baru. 'Klaim spesies baru hanya bisa diberikan pada individu yang memiliki karakter baru yang tidak dimiliki individu lain. Individu dengan sifat intermediet (sifat antara atau perpaduan, red) tidak bisa diklaim sebagai spesies baru,' tambahnya.

Silangan baru

Sejatinya perkawinan D. graveolens dan D. zibethinus tak hanya terjadi di alam. Greg sudah mencoba menggabungkan sifat kedua individu itu dengan menyilangkannya 22 tahun silam. Hasil silangan itu dapat dijumpai di Bogor di halaman belakang rumah Dr Ir L Agus Sukamto MSc - peneliti Herbarium, Bogor. Beruntung, awal Agustus lalu Trubus sempat mencicip buahnya. Buah berkulit kuning cerah, mirip D. graveolens. Warna daging buah sangat menarik, jingga cerah. Greg dan Agus menyebut hasil silangan itu sebagai tarian.

Nama tarian dipilih merujuk pada kedua induknya: tapon - sebutan D. graveolens di Kalimantan Tengah - dan durian. Tarian beraroma wangi lembut dan teksturnya pulen lantaran kadar air rendah. Meski tak semanis durian, tarian memiliki kadar gula lebih tinggi daripada D. graveolens. 'Kemungkinan sifat itu akan semakin baik pada F2 atau turunan ke-2,' kata Greg.

Munculnya durian-durian berwarna yang rasanya enak itu sejalan dengan program Direktorat Jenderal Hortikultura untuk mengembangkan durian multivarietas dari berbagai daerah. 'Durian merah itu termasuk salah satu unggulan daerah sehingga harus segera dilepas sebagai varietas dan dikembangkan,' kata Ir Nana Laksana Ranu MS, direktur Perbenihan dan Sarana Produksi Direktorat Jenderal Hortikultura.

Durian-durian unik itu pun disambut baik Lim Fie Min, pengelola Resto Duren Harum di Jakarta. 'Secara visual menarik, apalagi bila rasanya lezat. Pasar tentu mudah menerima,' ujar Lim. Selama ini durian berwarna tak masuk Jakarta karena pasokan terbatas. Lim pernah meminta pasokan ke pengepul di Kalimantan tapi ditolak karena populasi sedikit.

Menurut Lutfi durian merah itu dulunya menjadi buah persembahan Raja Kerajaan Bulungan. Belakangan D. zibethinus x D. graveolens itu selalu habis diborong warga Malaysia yang tinggal tak jauh dari perbatasan. 'Kita baru temukan karena akses jalan baru terbuka. Sebelumnya dipanen mania durian di negeri jiran,' kata Lutfi. (Nesia Artdiyasa)

Sumber : Trubus

Senin, 31 Agustus 2009

Limbah Cassava Jadi Nata

SESUDAH MODIFIED CASSAVA FLOUR ALIAS TEPUNG MOCAF SEBAGAI SUBSTITUSI TERIGU, KINI MUNCUL NATA DE CASSAVA. NATA SINGKONG ITU DIOLAH DARI LIMBAH TAPIOKA YANG SELAMA INI TAK TERMANFAATKAN. TEROBOSAN TERBARU UNTUK MENGATASI POLUSI SEKALIGUS MENDATANGKAN OMZET BESAR.

Bertahun-tahun Ashari membiarkan limbah produksi tapioka-600 liter cair dan 100 kg padat per hari-teronggok di sisi halaman rumahnya. Setiap hari produsen tapioka di Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, itu mengolah 200 kg singkong segar menjadi tapioka. Sebagian kecil limbah itu memang termanfaatkan. Tetangganya meminta limbah itu sebagai campuran pakan ternak dan pupuk tanaman. Selebihnya ia biarkan mengonggok dan menimbulkan aroma tak sedap.


Namun, sejak awal 2009 ia menampung limbah tapioka atas permintaan Indra Tri Wibowo dan Margiyanto. Setiap hari keduanya membeli onggok alias limbah padat Rp150 dan cair Rp100 per kg. Keruan saja Ashari senang karena masalah polusi teratasi, pekarangan rumah lebih bersih, dan omzet bertambah. Indra dan Margiyanto mengolah limbah tapioka itu menjadi penganan lezat: nata de cassava.

Sianida


Setiap hari-kecuali Ahad-mereka memproduksi 150 kg nata de cassava. 'Ada permintaan rutin 80 ton per minggu, tapi belum bisa dipenuhi,' kata Margiyanto. Bila ia mampu melayani permintaan besar itu, omzetnya bakal kian gemuk.


Semula Margiyanto berencana membuat nata dari singkong segar. Pemuda asal Blitar, Jawa Timur, itu lalu berkonsultasi dengan dosen yang menyarankan agar mengolah limbah tapioka, bukan singkong segar. Alasannya sederhana, singkong segar banyak diolah menjadi beragam produk seperti tepung mocaf, dekstrin, dan glukosa cair.


Di sisi lain, limbah tapioka mengandung gula sehingga memungkinkan untuk diolah menjadi nata de cassava. Kadar limbah tapioka 5-7%. Menurut Dr Ir Nur Richana MSi, periset di Balai Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, setiap bahan mengandung gula potensial sebagai nata. Khusus olahan limbah tapioka harus diperhatikan kadar asam sianida yang dapat mengganggu kesehatan.


Bentuknya persis nata de coco, penganan yang terbuat dari air kelapa, berwarna putih bersih, dan kenyal saat digigit. Cara konsumsinya pun sama, setelah dipotong dadu, konsumen menambahkan sirup dan air matang secukupnya. Pada bulan Ramadan seperti ini berbuka puasa dengan nata de cassava sungguh menyegarkan.

Oleh karena itu, 'Proses fermentasi harus dilakukan sampai limbah cair habis sehingga asam sianida juga habis terdegradasi,' ujar doktor Teknologi Industri Pertanian alumnus Institut Pertanian Bogor itu. Indra mengatakan sebelum dikonsumsi nata de cassava terlebih dahulu direbus 2 kali karena kenyal. Dengan perebusan itu kadar asam sianida yang masih terdapat dalam nata de cassava ikut hilang.

Asam cuka

Bersama Muhammad Farid Al Farisy dan Nurkartika Indah Mayasti, Indra dan Margiyanto mengolah limbah tapioka itu. Mereka berempat adalah mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Lokasi produksi di sisi pabrik tapioka milik Ashari. Untuk membuat nata de cassava, mereka merebus onggok dan limbah cair tapioka pada suhu 100oC selama 2 jam. Sekilo onggok membutuhkan 5-6 liter limbah cair.


Setelah dingin mereka menyaring rebusan itu untuk memisahkan air dan ampas. Indra lalu menambahkan pupuk ZA ke dalam air rebusan. Setiap satu kilo air rebusan butuh 2 g ZA sebagai sumber nitrogen bagi pertumbuhan bakteri fermentor. Campuran itu lalu direbus kembali hingga mendidih. Setelah dingin, air rebusan dituangkan ke atas nampan plastik berukuran 30 cm x 40 cm. Setiap nampan menampung 1,2-1,5 liter.


Kemudian nampan ditutup dengan kertas koran. Tujuannya untuk menghindari kontaminasi selama fermentasi. Dua belas jam berselang, ia menambahkan bakteri fermentor, Acetobacter xylinum, ke atas larutan nata di dalam nampan. Jatah untuk setiap nampan 108 ml. Setelah itu nampan diletakkan di ruang bersuhu 25-28oC. Sepekan kemudian di dalam nampan terbentuk lembaran putih, itulah nata de cassava.


Dalam pembuatan nata de cassava sama sekali tidak menghasilkan aroma tak sedap seperti pada produksi nata de coco. Keunggulan lain nata de cassava adalah bahan baku berkadar gula tinggi sehingga tidak memerlukan penambahan gula. Selain itu limbah cair tapioka bersifat asam pH 3-4 sehingga sesuai dengan lingkungan tumbuh bakteri fermentor, Acetobacter xylinum. Bandingkan dengan proses pembuatan nata de coco yang perlu tambahan 3-4% gula. Sebab, kandungan gula air kelapa rendah, 2-3%.


Pembuatan nata de coco juga perlu penambahan 20 ml asam cuka per liter air kelapa supaya pH bahan baku menjadi asam, sesuai kebutuhan tumbuh bakteri fermentor.

Menurut Indra dengan keunggulan itu biaya produksi nata de cassava jadi lebih murah, Rp250, nata de coco Rp525 per kg. Harga jual kedua nata itu sekitar Rp750-Rp800 per kg. Indra menjual nata kepada produsen makanan di Bantul. Kini, setelah disulap menjadi nata de cassava onggok pun menjadi lebih berharga. (Ari Chaidir)

Sumber : Trubus

Bukti Sahih Gadung Antidiabetes


BATAS ANTARA RACUN DAN OBAT MEMANG SANGAT TIPIS. DI UMBI GADUNG KEDUANYA MALAH MENYATU, TANPA BATAS. NAMUN, DENGAN PENGOLAHAN TEPAT, RACUN HILANG SEHINGGA UMBI ANGGOTA FAMILI DIOSCOREACEAE ITU TERBUKTI ANTIDIABETES MELLITUS.


Begitulah hasil riset ilmiah Endang Sri Sunarsih Apt MSi, peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Ia menguji khasiat gadung terhadap 20 tikus putih galur wistar, jantan, dan berumur 2-3 bulan. Tikus-tikus itu dibuat mengidap diabetes dengan pemberian 150 mg aloksan per kg bobot tubuh. Aloksan bersifat hidrofilik alias mudah berikatan dengan air. Zat kimia itu menginaktivasi enzim glukokinase dan menimbulkan reaksi oksidasi pada sel-sel beta-pankreas sehingga produksi insulin terganggu.


Endang mengelompokkan satwa uji itu dalam 4 grup, masing-masing terdiri atas 5 ekor. Apoteker itu memberikan 12,6 IU insulin per kg bobot tubuh pada kelompok I yang merupakan kontrol positif. Sedangkan kelompok II merupakan kontrol negatif dan diberi 5 ml akuades. Endang memberikan masing-masing 630 mg dan 1.260 mg infus umbi gadung kepada kelompok III dan IV. Setiap perlakuan itu diberikan sekali sehari selama 2 pekan.


Untuk membuat infus, Endang meniru teknologi proses yang biasa diterapkan oleh produsen keripik gadung. Mula-mula ia mengupas umbi, mengiris tipis-tipis, mengolesi irisan umbi dengan abu gosok, dan mengepres hingga air keluar. Alumnus Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada itu lalu menjemur umbi hingga kering, merendam 2 malam, mengukus, dan menjemur kembali hingga kering.


Pengirisan, perendaman, dan pengeringan gadung menekan kadar sianida hingga 85% sehingga gadung aman dikonsumsi. Perendaman umbi dalam larutan garam 8% selama 3 malam, misalnya, hanya menyisakan 7 ppm sianida. Menurut Food and Agriculture Organization kadar sianida 50 mg per kg bobot tubuh masih aman dikonsumsi. Umbi kering itu diblender kemudian dipanaskan dalam air bersuhu 90oC selama 15 menit. Air itu lalu disaring dan diberikan kepada mencit-mencit di grup III dan IV.


Gula turun


Pada hari ke-4, 7, 10, dan 14, Endang mengecek kadar gula darah binatang percobaan Rattus norvegicus itu. Hasilnya kadar gula darah turun pada kelompok yang diberi infus umbi gadung. Pada kelompok III gula darah turun menjadi 175 mg/dl; kelompok IV, 125,16 mg/dl-gula darah sebelum pemberian infus umbi gadung masing-masing 261,95 mg/dl dan 438,16 mg/dl (lihat tabel).


Bahkan penurunan gula darah pada grup IV itu setara kelompok yang diberi insulin, 122,62 mg/dl. Sebelum diberi insulin, 421,99 mg/dl. Persentase penurunan kadar gula pada kelompok IV mencapai 28,64% tak kalah ketimbang kelompok I (29,34%). Artinya, umbi gadung berpotensi sebagai alternatif obat diabetes.


Menurut Endang gula darah turun setelah pemberian infus lantaran umbi gadung menghambat kerusakan sel-sel beta-pankreas. Dampak penghambatan itu adalah produksi insulin dalam tubuh kembali stabil. 'Aloksan memicu kerusakan pankreas, pemberian infus umbi gadung mampu menghambat kerusakan itu,' ujar Endang. Sayangnya, Endang belum mengungkap senyawa aktif dalam umbi gadung yang menurunkan kadar gula darah.


Untuk mengatasi diabetes mellitus, Endang menyarankan pasien untuk mengkonsumsi 5-10 g umbi gadung per hari selama 7 hari. Boleh dalam bentuk olahan keripik atau cukup dikukus. Setelah itu hentikan sementara konsumsi umbi gadung Dioscorea hispida. 'Karena dari hasil penelitian, pemberian infus umbi gadung lebih dari 7 hari mengakibatkan fluktuasi peningkatan kadar glukosa darah. Walaupun pada hari ke-10 dan ke-14 terjadi penurunan kadar gula kembali,' ujar Endang. Konsumsi gadung dapat dilanjutkan bila gula darah naik lagi.


Racun


Selain berkhasiat obat, gadung memang terkenal sebagai tumbuhan beracun. Senyawa toksik seperti dioskorine dan asam sianida menyebabkan kejang, pusing, mual, dan muntah. Namun, bila diolah dengan benar efek toksik gadung dapat dihilangkan dan memiliki banyak kegunaan. Buktinya sejak dulu gadung menjadi pangan alternatif bagi sebagian masyarakat Indonesia.


Dalam Tumbuhan Berguna Indonesia, K Heyne menyebutkan masyarakat Bali mengkonsumsi umbi gadung dengan cara digoreng dan dibubuhi kelapa parut. Di Ambon umbi gadung ditumbuk, dicampur dengan tepung sagu, lalu dibuat roti. Rasanya lebih enak ketimbang roti sagu biasa. Sedangkan di Jawa gadung diolah menjadi keripik.


Heyne menuturkan sebagai herbal, gadung digunakan untuk mengobati kusta. Umbi gadung dipotong kecil dan direbus dengan cabai jawa Piper retrofractum, lada putih Piper nigrum, gula kelapa, dan kelapa parut. Air rebusan bahan-bahan itu lalu diminum, sedangkan ampas rebusan dioleskan di bagian tubuh yang luka. Kombinasi parutan gadung dan gadung cina Smilax china digunakan untuk mengatasi sifilis.


Pemanfaatan umbi gadung untuk mengatasi diabetes mellitus belum populer. Menurut Endah Lasmadiwati, herbalis di Rawamangun, Jakarta Timur, gadung bagus sebagai camilan untuk pengidap diabetes. Musababnya, kandungan karbohidrat gadung relatif rendah. Hasil penelitian Direktorat Gizi Departemen Kesehatan menyebutkan setiap 100 g umbi gadung mengandung 23,23% karbohidrat, beras 78,9%. Artinya, dengan kadar karbohidrat yang lebih rendah, gadung bisa menjadi pangan alternatif bagi diabetesi alias penderita diabetes.


Selama ini mereka memanfaatkan obat diabetes seperti golongan sulfonil urea dan biguanida serta suntikan insulin. Sayangnya, harga obat-obatan itu relatif mahal dan pasien mesti menggunakan dalam jangka panjang yang menimbulkan dampak buruk. Oleh karena itu pasien mencari obat alternatif yang murah, mudah diperoleh, dan aman alias efek samping jauh lebih kecil ketimbang obat sintetis. Gadung mempunyai persyaratan itu. Di balik racun, gadung menawarkan khasiat antidiabetes yang terbukti secara ilmiah. (Ari Chaidir)


Sumber : Trubus

Selasa, 28 Juli 2009

Asal Usul Semangka

Semangka berasal dari daerah tropik dan subtropik Afrika. Tumbuh liar di tepi jalan, padang belukar, pantai laut, atau ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman buah. Semangka dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.000 m dpl. Terna semusim ini tumbuh menjalar di atas tanah atau memanjat dengan sulur-sulur atau alat pembelit. Batang lunak, bersegi dan berambut, panjangnya 1,5--5 m. Sulur tumbuh dari ketiak daun, bercabang 2--3. Daun letak berseling, bertangkai, helaian daun lebar dan berbulu, berbagi menjari, dengan ujung runcing, panjang 3--25 cm, lebar 1,5--15 cm, tepi bergelombang, kadang bergigi tidak teratur, permukaan bawah berambut rapat pada tulangnya. Bunga uniseksual, keluar dari ketiak daun, tunggal, biasanya bunga jantan lebih banyak, berbentuk lonceng lebar, warnanya kuning, mekar pada pagi hari.

Buah berbentuk bola sampai bulat memanjang, besar bervariasi dengan panjang 20--30 cm, diameter 15--20 cm, dengan berat mulai dari 4 kg sampai 20 kg. Kulit buahnya tebal dan berdaging, licin, warnanya bermacam-macam seperti hijau tua, kuning agak putih, atau hijau muda bergaris-garis putih. Daging buah warnanya merah, merah muda (pink), jingga (oranye), kuning, bahkan ada yang putih. Biji bentuk memanjang, pipih, warnanya hitam, putih, kuning, atau cokelat kemerahan. Ada juga yang tanpa biji (seedless).

Biji yang sudah diolah disebut kuaci. Cara membuatnya, kumpulkan biji, lalu jemur dan sangrai. Setelah dingin, rendam dalam air garam seharian, lalu jemur kembali di panas matahari. Semangka selain dimakan sebagai buah segar juga dapat diminum sebagai jus. Buah semangka jangan dimakan dengan gula aren karena dapat terbentuk racun, terutama sangat mengganggu pada orang yang pencernaannya lemah. Racun ini dapat menimbulkan kejang-kejang dan diare sampai menyebabkan kematian. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal

NAMA DAERAH Jawa: samangka, semongka, watesan, ghulengghuleng. Sumatera: mandike, karamboja, kalambosa, kamandriki. Maluku: mendikai, semangka, pateka, samangka. Lampung: lamuja, karamujo, ramujo, samaka. Halmahera: samaka, hamaka, hama'a. NAMA ASING Xi gua (C), watermelon (I), melon d'eau, wasserkurbis, watermeloen. NAMA SIMPLISIA Citrulli

Fructus (buah semangka), Citrulli Pericarpium (kulit buah semangka).

Penyakit Yang Dapat Diobati

Kulit buah dan daging buah rasanya manis, sifatnya dingin, afinitas ke meridian jantung, lambung, dan kandung kemih. Semangka berkhasiat sebagai penyejuk tubuh selagi cuaca panas, peluruh kencing (diuretik), antiradang, melumas usus, dan menghilangkan haus.

Pada pengobatan tradisional Cina, semangka digunakan untuk melawan bentuk "summer heat" yaitu gejala penyakit yang ditandai dengan banyak berkeringat, rasa haus, suhu tubuh meningkat, warna urine jernih, diare, dan mudah marah.

Buah atau jus buahnya meringankan gejala-gejala di atas, meningkatkan keluarnya urin, dan membersihkan ginjal. Biji rasanya manis, sifatnya netral. Berkhasiat peluruh kencing (diuretik), menyehatkan ginjal, menyejukkan pada radang kandung kemih, dan melembabkan usus. EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN Mengonsumsi semangka yang mempunyai kadar likopen cukup tinggi mengurangi risiko terkena kanker prostat. Pada percobaan yang dilakukan All India Institute of Sciences New Delhi pada 30 orang pria tidak subur berusia 23--45 tahun yang diberi 20 mg likopen dua kali sehari selama 3 bulan, menunjukkan peningkatan jumlah sperma, struktur sperma membaik, dan peningkatan pergerakan sperma. Dari 30 responden tersebut, 6 diantaranya berhasil menghamili istrinya.

Senyawa asam amino sitrulin dapat meningkatkan produksi nitritoksida, yang berperan pada kemampuan ereksi pada pria. Sitrulin mudah diserap tubuh sehingga konsentrasi maksimum di dalam darah lebih mudah dicapai.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian tanaman yang digunakan adalah kulit buah, daging buah, dan bijinya. Untuk kulit buah, setelah isinya dimakan dan kulit lapisan luarnya dibuang maka bagian yang berwarna putih bisa digunakan segar atau setelah dikeringkan.

INDIKASIK

ulit buah semangka digunakan untuk pengobatan:bengkak karena timbunan cairan pada penyakit ginjal,kencing manis (diabetes melitus), gatal karena tanaman berracun,sakit sewaktu bangun tidur pagi akibat alkohol (hangover),migren,mencegah kerontokan rambut,menghaluskan kulit dan menghilangkan flek hitam di wajah,kulit kasar, luka bakar, dan terbakar matahari.
Daging buah digunakan untuk pengobatan:pingsan karena udara panas (heatstroke), rasa letih,demam, haus disertai mulut kering, napas berbau, air kemih warnanya gelap dan kuning tua, nyeri sewaktu kencing,perut kembung karena banyak gas, susah buang air besar (sembelit), sakit tenggorok, sariawan,hepatitis,tekanan darah tinggi (hipertensi), disfungsi ereksi (impoten),meningkatkan kesuburan pria, keracunan alkohol (alkoholism), asam urat tinggi, danmenghilangkan kerutan di wajah.
Biji digunakan untuk:susah buang air besar selama hamil atau usia tua, radang hati, radang selaput lendir usus,infeksi kandung kemih, kurang darah (anemia),membasmi cacing usus, dan busung lapar.

CARA PEMAKAIAN

Rebus kulit buah (10--30 g), lalu minum. Daging buah dimakan atau dijus secukupnya. -Untuk pemakaian luar, gosokkan kulit buah pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut atau gatal gatal karena tanaman berracun. Gunakan air rebusan kulit buah untuk mencuci muka yang berjerawat, kulit yang berkudis, atau biang keringat.

CONTOH PEMAKAIAN

Busung lapar

Jemur biji semangka secukupnya sampai kering, lalu giling sampai menjadi serbuk. Ambil satu sendok makan, lalu seduh dengan tiga perempat cangkir air panas. Setelah hangat, tambahkan satu sendok makan madu. Aduk merata, minum sekaligus. Lakukan dua kali sehari.

Mencegah kerontokan rambut

Ambil sepotong kulit buah semangka yang hanya tersisa dagingnya yang keras dan berwarna putih. Gosok-gosokkan pada kulit kepala secara merata. Lakukan pada sore hari, lalu biarkan semalaman supaya meresap. Keesokan paginya, cuci rambut sampai bersih. Lakukan sekali dalam seminggu.

Tekanan darah tinggi

Makan buah semangka setiap hari sebagai buah segar atau jus. Sehari minum dua gelas jus buah semangka.Seduh dengan air mendidih kulit buah semangka dan gambir masing-masing 30 g. Minum seperti teh.

Menghaluskan kulit dan menghilangkan flek hitam di wajah

Jemur kulit semangka secukupnya sampai kering, lalu giling menjadi serbuk. Masukkan dua sendok makan serbuk tadi ke dalam jus yang dibuat dari satu batang lidah buaya dan satu buah mentimun ukuran sedang. Setelah diaduk rata, gunakan sebagai masker. Lakukan 2--3 kali seminggu, sampai kelihatan hasilnya.

Gatal di badan karena terkena tanaman berracun

Gosokkan bagian tubuh yang gatal dan kemerahan dengan buah dan kulit semangka.

Tekanan darah tinggi dan anemia

Buah semangka ukuran sedang diambil seperempat bagiannya. Buat jus kulit, biji dan daging buahnya, lalu minum sekaligus.

Demam, mulut kering dan haus, rasa pahit di mulut, -napas berbau, air kemih berwarna kuning tua, nyeri sewaktu kencing, hangover. Makan daging buah semangka segar sebanvak 500-1.000 g. Lakukan 2--3 kali sehari.

Heat stroke, rasa lemah, sakit kepala akibat panas matahari dan mual

Jus buah semangka secukupnya. Minum 1--2 cangkir, diulang 2--3 kali sehari sampai terasa enak.

Kencing manis

Potong-potong kulit buah semangka (30 g) dan buah jambu biji yang masih mengkal (1 buah), lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas dan minum setelah dingin. Lakukan setiap hari, sehari 2--3 kali. Rebus biji semangka (1 genggam) dengan satu liter air sampai mendidih (45 menit) dalam panci tertutup. Setelah dingin, minum seperti teh dan lakukan setiap hari.

Susah buang air besar selama hamil atau usia tua

Giling daging biji semangka (15 g) sampai halus, tambahk

Komposisi

Daging buah semangka rendah kalori dan mengandung air sebanyak 93,4%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3%, lemak 0,1%, serat 0,2%, abu 0,5%, dan vitamin (A, B dan C). Selain itu, juga mengandung asam amino sitrullin (C6H13N3O3), asam aminoasetat, asam malat, asam fosfat, arginin, betain, likopen (C4oH56), karoten, bromin, natrium, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dekstrosa, dan sukrosa. Sitrulin dan arginin berperan dalam pembentukan urea di hati dari amonia dan CO2 sehingga keluarnya urin meningkat. Kandungan kaliumnya cukup tinggi yang dapat membantu kerja jantung dan menormalkan tekanan darah. Likopen merupakan antioksidan yang lebih unggul dari vitamin C dan E. Biji kaya zat gizi dengan kandungan minyak berwarna kuning 20--45%, protein 30--40%, sitrullin, vitamin B12, dan enzim urease. Senyawa aktif kukurbositrin pada biji semangka dapat memacu kerja ginjal dan menjaga tekanan darah agar tetap normal.

Sumber : Iptek

OKUT Terima 442 CPNS

Tuesday, 21 July 2009 , Sumatera Ekspress,
MARTAPURA – Sebanyak 442 CPNS formasi jalur umum bakal diperebutkan pencari kerja (pencaker). Sementara itu, 110 lowongan lainnya diperuntukan bagi sekretaris desa yang belum diangkat. ‘’Kita mengajukan penerimaan 2.238 CPNS pada 2009 meliputi formasi tenaga pendidik, teknis, kesehatan dan tenaga honorer. Namun, BKN hanya mengabulkan 442 CPNS,’’ ujar Kepala BKD OKUT, Drs Isrin Effendi.

Seperti tahun sebelumnya, formasi guru dan kesehatan masih mendominasi penerimaan CPNS. ‘’Selebihnya, menyesuaikan kebutuhan. Terutama, pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD),’’ jelasnya. Dikatakannya, pihaknya akan melaporkan masalah ini ke Bupati. ‘’pekan depannya baru diumumkan,’’ ujarnya yang menambahkan untuk efisiensi anggaran test penerimaan kemungkinan dilakukan dalam satu tahapan

Jumat, 17 Juli 2009

Melon Kotak Mekarsari



Sebuah terobosan baru diciptakan oleh Taman Wisata Mekarsari. Yakni menciptakan buah melon yang berbentuk kotak tanpa merubah rasa. Melon Kotak, begitu buah ini dinamakan olah penciptanya, tim Pemuliaan Taman Wisata Mekarsari yang dipimpin oleh Ir. AF. Margianasari.


Melon Kotak selintas jika dilihat menyerupai tiruan dari bahan lilin perupa, dengan bentuk kubus yang tak lazim seperti buah tropis yang sudah dikenal, tapi melihat daunnya yang hijau dan berbulu halus menandakan bahwa ini adalah buah sungguhan.

Sejak dipajang pada 26 Maret 2009, melon kotak produksi Mekarsari menjadi salah satu obyek wisata yang di favoritkan pengunjung. Banyak diantara pengunjung yang menyempatkan diri datang ke Mekarsari untuk melihat langsung dan mengabadikannya.

Melon Kotak ini sejatinya adalah Melon hybrid (Cucumis melo) dari jenis Lightgreen Mekarsari yang merupakan hasil persilangan dan pemuliaan oleh tim peneliti Mekarsari. Daging buahnya berwarna kuning oranye dengan aroma manis yang khas. Penampilan fisiknya berbentuk kubus dengan tinggi buahnyasaat ini kurang lebih 12 centimeter, lebar 9 centimeter dan panjang 10 sentimeter dan diperkirakan akan terus membesar mengikuti pertambahan usianya. Saat ini Melon Kotak telah berusia 65 hari dari usia panen sekitar 75 hingga 80 hari. Melon Kotak diperkirakan memiliki tingkat kemanisan mencapai 12,5° brix dan perkiraan berat 1.200 gram.

“ Di Mekarsari baru tersedia beberapa pohon, yang nantinya akan diperbanyak sampai dengan masa panen tiba. Tingkat kesulitan pembuatan buah ini sangat tinggi, dan sering mengalami kegagalan, dan baru berhasil sejak Desember 2008." kata Catherina Day Kepala Humas Mekarsari saat di hubungi Kabari.

Proses Pembuatan

Prinsip pembuatan Melon Kotak ini adalah membentuk buah Melon menggunakan cetakan berbentuk kotak dari bahan kaca atau plastik akrilik.

Pengerjaannya cukup sulit karena membutuhkan ketelitian serta perhatian tinggi agar berhasilan. Biasanya cetakan mulai dikenakan pada buah saat usia 40 – 45 hari. Dibandingkan melon biasa, biaya produksi Melon Kotak menjadi lebih mahal karena ada biaya tambahan untuk pembuatan kotak cetakan yang tidak jarang pecah akibat desakan dari pertumbuhan buah.

Selain itu diperlukan juga tenaga kerja khusus yang mengontrol bentuk serta resiko kegagalan panen buah.”Sebenarnya, ide seperti ini pernah dilakukan di Jepang dengan menggunakan buah semangka, namun bedanya adalah buah hasil rekayasa di Jepang rasanya tidak enak untuk dikonsumsi. Sedangkan Melon Kotak ini rasanya manis, harum dan enak dikonsumsi” Paparnya.

Tujuan diciptakannya Melon Kotak ini adalah sebagai variasi darimelon-melon yang sudah ada di Mekarsari maupun di pasaran. Karena bentuknya unik, diyakini Melon Kotak memiliki nilai lebih dibandingkan Melon berbentuk bulat dan tentunya dapat dijadikan buah tangan.

Rencananya, pihak Mekarsari akan menciptakan Melon dengan variasi bentuk yang lebih beragam lagi, tentunya dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi lagi.

Terlepas dari variasi bentuk, penciptaan ini tentunya menjadi terobosan baru dalam dunia pertanian di dunia, apalagi perubahan bentuk ini tidak merubah kualitas rasa.

Rencananya, Melon Kotak ini akan diproduksi dalam skala banyak pada bulan Juli 2009. Sampai saat ini pihak Taman Wisata Mekarsari belum menetapkan berapa harga jualnya. Yang jelas, Melon Kotak ini dapat dipesan minimal 3 bulan sebelumnya.

Sumber : Majalah Kabari

Bentuk Semangka Jepang


Siapa sih yang gak kenal buah semangka? Buat yang doyan banget sama semangka, jangan pernah mau untuk tinggal di jepang!! pasti sengsara banget deh rasanya Sumpah.. kita tahu, harga semangka disini untuk yang kualitasnya biasa saja mungkin bisa kita dapatkan berkisar 10-15ribu rupiah, di jepang malah dijual dengan harga sekitar 2000 yen atau sama dengan (Rp.160.000) per-buah, sementara untuk kualitas yang bagus harganya sekitar 4000 yen (Rp.320.000). selama ini dijepang masyarakat pertanian dan budidaya buah semangka sedang dalam proses perbaikan mutu buah yang lebih efisien. Berhubung rumah orang jepang itu mempunyai arsitektur kecil-kecil dan mempunyai banyak keterbatasan untuk perletakan barang terutama yang hidup di daerah pertanian, menurut mereka untuk menyimpan buah semangka yang mempunyai mutu bagus itu cukup merepotkan. Kenapa tidak, dengan bentuknya yang bulat dan besar, kadang-kadang malah jadi mantep alias makan tempat. Nah dengan alasan itulah para petani di jepang punya ide cemerlang untuk menciptakan semangka dengan bentuk yang lebih “simple” (bentuk kotak misalnya). Dengan diciptakannya semangka berbentuk kotak, otomatis untuk menyimpan semangka ini juga jauh lebih praktis! bisa di tumpuk-tumpuk, bisa di letak di sudut, di paket dalam kotak pengiriman, dan lain-lain.


Kita mungkin juga akan merasa senang melihat kreasi-kreasi bentuk buah yang aneh-aneh ini. Tapi mungkin cuma masih sebatas senang meliatnya saja, dikarenakan harganya bener-benar tidak masuk akal untuk konsumen indonesia. Coba bayangin aja, untuk 1 buah semangka kotak harganya 10.000 yen (Rp.800.000)! Alamak mahal sekalee. Dari kabar yang diperoleh di negara Jepang, semangka kotak ini biasanya dijadikan hadiah untuk orang-orang penting, atau sebagai hadiah dalam acara-acara formal aja.

Malahan dalam kurun waktu belakangan ini selain semangka kotak, muncul juga semangka-semangka berbentuk lain. Yang sudah pernah diperlihatkan diantaranya semangka segitiga, semangka bulat raksasa, semangka bentuk hati, dan yang bikin heran lagi, konon ada semangka bentuk muka orang! memang banyak cara untuk membuat bentuk semacam itu, mungkin bisa dimulai dari rekayasa pertanian.


Hingga sekarang ini harga-harga semangka terbaru ini juga lebih mahal daripada semangka kotak. kalo yang pernah dipublis di shibuya jepang mungkin harga semangka segitiga sekitar 30.000 yen (2,4 juta rupiah), tapi ternyata harganya cukup bervariasi tergantung besarannya juga. kalau sempat kita bisa bandingkan perbedaan harganya di pasar internet, semangka segitiga biasanya seharga sekitar 30.000-100.000 yen (100.000 yen = 8 juta rupiah). Menakjubkan bukan!.
Kalo maw cepet kaya.. dagang semangka ke Jepang aja yak? hehehe

Sumber : Botto Punya Cerita